“GEBRAKAN
500 PROPOSAL PKM UNP KEDIRI”

Menurut pemaparan Ronny Rachman Noor, Ketua Dewan Juri PKM dan
Pimnas tahun 2011, selama dua tahun terakhir, jumlah proposal PKM yang masuk ke
DIKTI meningkat pesat hingga mencapai sekitar 23.000 buah proposal. Namun
terbatasnya dana yang disediakan DIKTI tentunya membuat seleksi yang ketat
harus dilakukan, sehingga tiap tahunnya hanya ada sekitar 5.000 proposal yang
dibiayai oleh DIKTI.
Dilatar belakangi oleh hal tersebut, terus bagaimana meningkatkan
partisipasi PKM bagi mahasiswa UNP Kediri?
1.
Sosialisasi
dan Fasilitasi Persiapan PKM
Sosialisasi dan fasilitasi, persiapan ini sangat penting. Di tahap
inilah kampus bisa memaksimalkan upaya agar banyak mahasiswa mengirim proposal
PKM. Dimulai dari sosialisasi yang menyeluruh dari DIKTI ke seluruh kampus di
Indonesia, dilanjutkan dengan sosialisasi menyeluruh di internal kampus, dari
rektorat ke dekanat dan tiap jurusan atau prodi, hal ini bisa dibantu oleh UKM
PPN (Penalaran dan Penelitian Nusantara) yang concern terhadap dunia
penelitian yang berapa di bawah naungan LEMLIT UNP Kediri (Lembaga Penelitian)
yang juga menyebarkan informasi melalui beberapa website. Namun sosialisasi
saja tidak cukup karena itu kampus perlu menyediakan fasilitas untuk
mempersiapkan pembuatan proposal PKM, misalkan mengadakan pelatihan, workshop
atau lokakarya tentang tips-trik sukses PKM. Kemudian perlu ada dorongan dan
pendampingan secara top down (rektorat / dekanat) dan bottom up (mahasiswa
/ HIMAPRODI) untuk sosialisasi dan fasilitasi PKM.
Sosialisasi dan fasilitasi ini bisa dikemas dalam sebuah gebrakan
untuk menyemangati mahasiswa agar berpartisipasi mengirim proposal PKM. Sebagai
contoh “Gebrakan 500 PKM UNP Kediri” yang menyebarakan informasi melalui
media online seperti website dan facebook serta melalui media
cetak. Agar menghasilkan proposal berkualitas, fasilitasi tidak cukup sebatas
pelatihan tapi juga perlu pendampingan selama proses pembuatan proposal.
Beberapa kampus sudah ada yang memasukkan proses ini ke dalam rangkaian
penyambutan dan orientasi mahasiswa baru. Membuat proposal PKM dimasukkan
sebagai tugas kelompok dalam proses orientasi tersebut. Tentunya dengan
didampingi mentor, agar prosesnya terarah.
2.
Intensif
dan Follow Up
Kedua hal ini
bisa menjadi faktor yang menarik mahasiswa untuk berpartisipasi dalam PKM.
Intensif, dalam bentuk sederhana bisa berupa dana untuk mengganti biaya
pembuatan proposal. Bahkan bisa jadi bentuknya adalah tambahan nilai atau
kredit tersendiri dalam catatan akademik mahasiswa. Follow up juga tidak
kalah pentingnya, karena akan menambah semangat mahasiswa bila karyanya
dihargai. Selama ini sudah banyak karya PKM terkumpul, sayangnya masyarakat
banyak yang tidak mengetahuinya. Karya yang benar-benar inovatif mungkin bisa
mendapat hak paten, tapi belum banyak yang bisa mencapai hal ini. Cara lainnya
adalah menerbitkan jurnal UNP Kediri yang sedang dirintis dari hasil
karya-karya pilihan PKM mahasiswa. Selain itu, program yang telah dilaksanakan
dapat diusahakan agar berkelanjutan. Program kewirausahaan bebasis teknologi
(technoprenuer) atau yang berbasis ide kreatif (kreatifprenuer) misalnya dapat
diikutsertakan dalam lomba ataupun komunitas start up (rintisan usaha),
yang sekarang sedang booming di Indonesia dan dunia.
Pada akhirnya,
upaya meningkatkan partisipasi mahasiswa terhadap PKM adalah bagian dari usaha
meningkatkan kultur ilmiah di kampus. Secara umum, mindset mahasiswa
perlu diarahkan agar tidak hanya mengejar nilai kuliah saja, tetapi juga secara
kongret dapat berkontribusi lebih pada masyarakat dengan ilmu yang dimilikinya.
Jiwa progresif,
kreatif, inovatif dan kontributif tidak akan muncul jika mahasiswa hanya duduk
di ruang kelas saja, begitupun ilmu yang didapatkan akan kurang bermanfaat jika
hanya menguap dalam diskusi-diskusi di ruang
kelas saja. Memperbanyak membaca, perluas jaringan dan diskusi, melihat realita
masyarakat sekitar tentu akan membantu untuk mendapatkan ide-ide yang dapat
diimplementasikan, salah satunya melalui PKM ini.
Dengan
demikian, semoga semakin banyak karya nyata mahasiswa yang bermanfaat bagi masyarakat
Indonesia yang saat ini sedang kehausan akan karya-karya inovatif anak bangsa
yang berkontribusi untuk perubahan ke arah yang lebih baik. Salam ilmiah!...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar